Senin, 05 Januari 2009

Density - Densitometer & Status Pengukuran


Dalam Fisika Optik, Density dari sebuah materi optik adalah nilai pembanding dalam rumusan logaritma (berbasis 10), nilai density ini tidak mempunyai satuan ukuran. Pembanding yang dimaksud adalah pembanding nilai antara besaran kuat cahaya yang dipantulkan / diteruskan dengan besaran kuat cahaya yang masuk pada panjang gelombang cahaya tertentu.





 



O= nilai kepekatan (opacity)
T= nilai transmittance
I0= nilai kuat cahaya yang masuk
I= nilai kuat cahaya yang diteruskan / dipantulkan



Absorbance      Transmittance (I / I0)
0 1
0.1 0.79
0.25 0.56
0.5 0.32
0.75 0.18
0.9 0.13
1 0.1
2 0.01
3 0.001

Densitometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur Density suatu benda yang memantulkan cahaya (reflection densitometer) atau yang meneruskan cahaya (transmission densitometer); di dalam industri grafika densitometer digunakan antara lain:


  • Mengukur kepekatan film separasi (standard density: >= D3.7)
  • Mengukur kepekatan tinta cetakan, nilai density ini biasanya diasumsikan memiliki korelasi dengan ketebalan lapisan tinta pada cetakan tetapi hal ini tidak sepenuhnya porposional (Status T, nilai-nilai dibawah ini merupakan contoh anjuran salah satu pabrik tinta):
  •  
     
    Bahan Cetakan / Methode Cetak
    Cyan
    Magenta
    Yellow
    Black
    Kertas Coated /

    Offset Lithography Lembaran
    1,40
    1,50
    1,10
    1,70
    Kertas Coated /

    Offset Lithography Gulungan (heatset)
    1,30
    1,40
    1,00
    1,55
    Kertas Koran /

    Offset Lithography Gulungan (non-heatset)
    0,90
    0,90
    0,85
    1,05

    Densitometer tidak dapat dipakai untuk mengukur warna, karena nilai yang dipresentasikan berdasarkan panjang gelombang cahaya tertentu (lihat fungsi diagram kepekatan); Sekarang ini pengukuran kepekatan warna (density) digunakan alat pengukur warna seperti Spectrophotometer yang mengukur data spektral warna, nilai density merupakan hasil perhitungan dari data spektral tersebut.

    Status T atau Status E

    Dalam praktek sehari-hari status pengukuran di percetakan dikenal 2 macam status pengukuran yaitu Status T dan Status E. Status T banyak dipergunakan di Amerika sedangkan Status E dipergunakan di sebagian besar negara di Eropa.



    Perbedaan kedua status pengukuran hanya pada filter biru yang dipergunakan untuk pengukuran density Yellow; pada status puncak T pemindaian warna Yellow (filter biru) ada di panjang gelombang 460 nm dan berakhir pada panjang gelombang 560 nm sedangkan pada status puncak E pemindaian tersebut berada di panjang gelombang 440 nm dan berakhir pada 540 nm.
    Oleh karena itu apabila kita mengukur density dengan status T atau status E, perbedaan yang signifikan hanya pada warna Yellow saja. Sedangkan baik filter hijau yang mengukur density Magenta maupun filter merah yang mengukur density Cyan sama atau sangat mirip.

     

    Catatan (tambahan): daftar nilai density warna tersebut diatas merupakan anjuran yang biasanya diberikan oleh pabrik tinta; dalam melakukan konsultasi di pressroom, ATGMI menyarankan untuk membuat daftar hubungan antara nilai density dan warna CIEL*a*b* pada kertas standar. Karena mengacu pada ISO 12647-2, maka ditentukan density mana yang paling mendekati nilai CIEL*a*b* sesuai dalam ISO 12647-2 tersebut, ini yang disebut Density Optimal


    5 komentar:

    Anonim mengatakan...

    hidup grafika indonesia

    laboratorium kalibrasi mengatakan...

    adakah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas warma dari larutan?

    Anonim mengatakan...

    Check this out.
    http://ukurwarna.com/resources/komunikasi-warna-presisi/

    Anonim mengatakan...

    apakah data tersebut bisa dijadikan tinjauan pustaka pada tugas akhir??

    Pintar mengatakan...

    wah, baru tau ada alat kaya gini buat ngecek warna. saya mah selama ini taunya ngecek warna make tools di photshop aja. hehehe. post terus mas, makasih infonya