Mencetak berkas desain yang mengandung warna khusus sebenarnya bukan hal
baru, warna khusus (spot colors) dipakai untuk memvisualkan warna-warna yang dianggap penting
namun tidak dapat direproduksi oleh warna proses CMYK (out of gamut), seperti warna-warna identitas (brand colors). Warna-warna metalik seperti emas atau perak,
warna-warna yang berpendar (fluorescent) dan beberapa warna-warna yang kuat
(vivid) adalah contoh warna-warna yang biasanya tidak bisa dicetak dengan
menggunakan kombinasi warna proses CMYK oleh karena itu perlu dicetak dengan
tinta warna khusus.
Gambar 1:
Warna khusus
|
Bagi percetakan warna khusus bukan hanya dalam pengertian warna itu
sendiri, tetapi dalam beberapa kasus dengan alasan teknis percetakan dengan
sengaja menggunakan tinta warna khusus dan bukan kombinasi warna proses CMYK.
Kendala TVI dan Tranparency
Gambar 2
Warna turunan
|
Perlu diketahui bahwa penggunaan tinta warna khusus mempunyai konsekuensi
sendiri. Di lapangan kita jumpai ada 2 cara mempersiapkan/membuat tinta warna
khusus, yaitu:
1.
Tinta warna khusus dipesan oleh
percetakan kepada supplier (pabrik tinta atau perusahaan Color matching) untuk
membuat sesuai dengan warna yang dipesan. Dalam hal ini diharapkan pihak
supplier sudah memperhitungkan faktor metameri dan properti tinta lainnya
seperti keenceran dan kelengketan tinta yang dapat mempengaruhi nilai
pengembangan titik raster (TVI = tone
value increase) serta sifat tembus (transparency).
2.
Tinta warna khusus diaduk di lokasi
percetakan dari beberapa macam tinta dasar (basic
inks). Proses pencampuran bisa dilakukan oleh staf pabrik tinta yang
diperbantukan atau oleh karyawan percetakan yang terlatih, dalam hal ini kita
paham bahwa keterbatasan aneka tinta dasar dan kimia pendukung, peralatan
pencampuran, peralatan pengukuran serta kondisi ruang pencampuran.
|
Ini berkaitan dengan sifat tinta dan kondisi pencetakan yang mempengaruhi
nilai TVI, apabila pada pencetakan warna khusus yang sama terjadi nilai TVI
berbeda maka tampilan warna turunannya akan berbeda juga. Demikian juga dengan
sifat tembus tinta dan kondisi pencetakan (ink
trapping) yang berbeda akan menghasilkan cetakan warna tumpukan yang
berbeda.
Dengan demikian baik print buyer maupun percetakan hanya dapat
memprediksi warna solid dan metameri (karena metode ink proof), tetapi untuk
memprediksi warna turunan dan warna
tumpukan dibutuhkan pencetakan nyata atau dengan metode digital proofing yang
dapat mengadopsi format CxF/X-4.
CxF/X-4 – karakteristika tinta warna khusus
Mengadopsi format pertukaran warna
(CxF = Color eXchange Format) dari
X-Rite, ISO 17972-4:2015 Graphic
technology -- Colour data exchange format (CxF/X) -- Part 4: Spot colour
characterisation data (CxF/X-4) mendefinisikan format CxF/X-4 yang dapat
digunakan untuk menyimpan data karakteristika tinta warna khusus. Karakteristika tinta warna khusus yang
dimaksud antara lain data spektral yang didapat dari pengukuran beberapa potong
warna dalam bagan seperti Gambar 4. Bagan terdiri dari 2 deretan warna khusus
dan turunannya yang pertama dicetak diatas materi kertas tertentu dan yang
kedua diletakan pada bagian yang sebelumnya sudah tercetak dengan tinta warna
hitam.
Percetakan mencetak bagan warna
khusus tersebut dengan kondisi penyetelan yang standar, seperti yang disarankan
warna hitam dicetak terlebih dahulu baru warna khusus yang akan diukur
(mencetak wet on dry), target density warna (basah) solid dapat diberikan oleh
pabrik tinta / color matching supplier. Cetakan diukur dengan menggunakan
aplikasi CxF/X-4 toolbox dan hasil pengukuran disimpan dalam format CxF/X-4.
CxF/X-4 dapat disimpan dalam
format PDF 2.0 sehingga aplikasi digital proofing yang memproses berkas PDF 2.0
dengan data warna khusus dapat memvisualkan warna-warna khusus sesuai dengan
hasil cetak akhir. Catatan: meskipun ekstensi ini didefinisikan oleh PDF 2.0,
spesifikasi ini sudah ditetapkan untuk memungkinkan mereka digunakan dalam PDF
versi 1.x.
Standar ini diharapkan memberikan
cara yang lebih dapat diandalkan dan diterapkan dalam aplikasi digital
proofing.
Gambar 4 Bagan untuk pengukuran warna khusus |
Digital proofing berkas dengan tinta warna khusus
Mencetak dengan warna khusus harus
konsisten, baik materi cetak (kertas dan tinta) maupun kondisi pencetakannya,
oleh karena itu mengadopsi profil yang dibuat secara global akan mengalami
kesulitan tersendiri, karena pencapaian toleransi sulit untuk diprediksi.
Menyadari hal ini ATGMI
menginisiasi pembuatan profil tinta warna khusus di percetakan PT. Citra Sastra
Grafika (Jakarta Barat), proyek ini akan mencetak 18 warna khusus produk Cemani
Toka yang disusun dalam bagan seperti Gambar 4 dengan tiga macam materi cetak
yang berbeda, yaitu Karton Ivory produksi Indah Kiat, Karton Dupleks produksi
Indah Kiat dan Kanton Dupleks produksi Pakerin.
Setelah pencetakan, hasil cetak
diukur dan disimpan dalam format CxF/X-4. Data kemudian disimpan dalam aplikasi
digital proofing sebagai target profil. Dengan demikian digital proofing dengan
berkas yang mengandung warna khusus dapat dibuat digital proofing nya.
Laporan selengkapnya akan
dipresentasikan dalam seminar sehari ATGMI dengan thema “The Standardized Workflow in Packaging Printing: the Use of Brand Colors” pada hari Rabu tanggal 20Juli 2016 di
Hotel Menara Peninsula, Jakarta 11410. Bagi semua yang berkepentingan dengan penggunaan warna khusus disarankan dapat berpartisipasi di seminar ini.
3 komentar:
Pada umumnya spot color atau special.color di cetak single.print dan dengan type pigment tertentu. Pada warna brand tertentu di buat dengan mix dari warna pigment yg jarang di pakai dan biasanya lebih mahal.
Benar pak Sugeng, terima kasih atas informasinya
Menjual berbagai macam jenis chemical printing offset IPA alkohol Rwh dll untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi saya Tommy 081310849918
Posting Komentar